Followers

802.11n

IEEE 802.11n adalah amandemen IEEE 802,11-2.007 sebagaimana telah diubah dengan IEEE 802.11k-2008, IEEE 802.11r-2008, IEEE 802.11y-2008, dan 802.11w IEEE-2009, dan didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan beberapa-masukan multiple-output (MIMO) dan 40 MHz saluran ke PHY (lapisan fisik), dan frame agregasi ke lapisan MAC.
 
MIMO adalah teknologi yang menggunakan beberapa antena untuk menyelesaikan secara koheren informasi lebih lanjut dari mungkin menggunakan satu antena. Salah satu cara memberikan ini melalui Spatial Division Multiplexing (SDM). SDM spasial multiplexes beberapa stream data independen, ditransfer secara serentak dalam satu saluran spektral bandwidth. MIMO SDM dapat meningkatkan throughput data sebagai jumlah memutuskan aliran data spasial meningkat. Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik pada pemancar dan penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan frekuensi radio yang terpisah rantai dan analog-ke-digital converter untuk masing-masing antena MIMO yang diterjemahkan menjadi biaya pelaksanaan lebih tinggi dibandingkan dengan sistem non-MIMO.  
40 MHz saluran adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam 802.11n menggandakan lebar saluran dari 20 MHz sebelumnya 802,11 Phys untuk mengirimkan data. Hal ini memungkinkan untuk penggandaan kecepatan data PHY melalui satu kanal 20 MHz.  Hal ini dapat diaktifkan di 5 GHz mode, atau dalam 2,4 GHz jika ada pengetahuan yang tidak akan mengganggu dengan 802,11 lain atau non-802,11 (seperti Bluetooth) sistem menggunakan frekuensi yang sama.

MIMO coupling arsitektur dengan bandwidth yang lebih luas saluran menawarkan transfer rate meningkat fisik atas 802.11a (5 GHz) dan 802.11g (2,4 GHz).

ZigBee

Umumnya Wireless Personal Area Network (WPAN) memiliki jarak komunikasi maksimal 10m saja. Lebih pendek dibandingkan dengan Wireless Local Area Network(WLAN). ZigBee berada dalam WPAN bersama Bluetooth dan UWB (Ultra Wide Band). Ketiga tekologi inilah yang sekarang sedang menjadi perhatian dunia dalam bidang teknologi WPAN, khususnya ZigBee yang masih tergolong baru.

 ZigBee juga masuk dalam standar keluarga IEEE 802.15 bersama Bluetooth (802.15.1) dan UWB (802.15.3) dengan kode standar IEEE 802.15.4. Dibandingkan dengan Bluetooth dan UWB, ZigBee hanya memiliki kecepatan komunikasi maksimal 250kbps saja. Jarak maksimal komunikasinya pun pendek (10m 70m). Tapi ZigBee memiliki kelebihan pada pengoperasiannya yang sangat mudah, bentuknya kecil, murah dan membutuhkan daya yang sangat rendah (low power consumption) dibandingkan dengan kedua keluarganya yang lain, Bluetooth dan UWB.

ZigBee menggunakan tiga buah band frekuensi yang digunakan secara berbeda-beda. Untuk saat ini frekuensi 915MHz digunakan di Amerika, 868MHz di Eropa, dan 2.4GHz di Jepang. Untuk physical dan MAC layer nya sendiri menggunakan standar IEEE 802.15.4. Untuk layer-layer diatasnya (data linknetwork, dan aplikasi interface) ditentukan oleh ZigBee Alliance (tercatat ada 124 perusahaan pengembang teknologi ZigBee sampai Januari 2005).
ZigBee merupakan padanan kata Zig dan Bee. Zig berarti gerakan zig-zag dan Bee berarti lebah. Karena memiliki sifat komunikasi yang mirip dengan komunikasi diantara lebah yang melakukan gerakan-gerakan tidak menentu dalam menyampaikan informasi adanya madu ke lebah yang satu ke lebah yang lainnya. Saat ini trade mark logo ZigBee digunakan oleh Koninklijke Philips Electronics N.V.

Tentu kita bertanya-tanya, apa yang dapat dilakukan oleh ZigBee yang hanya memiliki kecepatan komunikasi 250kbps, sementara Bluetooth sanggup melakukan komunikasi dengan kecepatan maksimal sampai 3Mbps dan terlebih UWB yang memiliki kecepatan komunkasi 480Mbps. Memang betul, ZigBee tidak mungkin digunakan untuk komunikasi-komunikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi seperti untuk transmisi multimedia suara, video atau data-data yang besar. Tetapi pada sisi kehidupan kita sehari-hari yang lain, kita justru lebih sering bersentuhan pada hal-hal yang sifatnya pengontrolan informasi-informasi sensor yang tidak membutuhkan kecepatan pengiriman data yang tinggi. Seperti aplikasi sensor-sensor yang umumnya kita gunakan saat ini. Misalnya sensor suhu, kelembaban, cahaya, tekanan dan lain-lain. Komunikasi antar sensor-sensor (network sensor) inilah yang sebenarnya lebih banyak dibutuhkan pada rumah dan pabrik-pabrik.

Di sinilah ZigBee memegang peranan yang tidak dapat dilakukan oleh WPAN lainnya. ZigBee dapat melakukan komunikasi dengan 65000 node ZigBee dalam waktu yang bersamaan dengan metode komunikasimultihop ad-hoc tanpa harus melakukan pengaturan apa pun padanya. Jenis komunikasi dalam bentuk bintang (star) maupun pohon (tree) dapat dilakukan sesama ZigBee tanpa memerlukan base station atau access point, sehingga dapat melakukan komunikasi secara acak (mesh network).

Keunikan lain yang dimiliki oleh ZigBee adalah dapat dioperasikan dengan sebuat baterai (tipe kancing) selama satu tahun lebih non stop pada peralatan-peralatan sensor ZigBee. Karena ZigBee memiliki protocol stackyang sangat sederhana, ZigBee dapat mengirimkan data sepanjang 127 huruf (127 byte) saja. Data sekecil ini sangat bisa dikirim oleh ZigBee yang memiliki kecepatan pengiriman 250kbps, dan dapat mengurangi beban host CPU. Bila pada Bluetooth minimal dibutuhkan komputer mikro 32 bit, maka dengan ZigBee hanya membutuhkan komputer mikro 4 atau 8 bit saja. Selain itu, Bluetooth membutuhkan waktu inisialisasi sistem puluhan detik, sementara ZigBee hanya membutuhkan 30ms (sedangkan dari kondisi tidur/sleep sampai bangunya hanya perlu 15ms) saja. Ini sangat cocok untuk peralatan-peralatan sensor yang membutuhkan operasi kecepatan waktu ON/OFF nya tinggi.

Token Ring VS FDDI

Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.

Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5 untuk protokol (cara akses) Token Ring, sehingga protokol Token Ring ini menjadi standar internasional. Pada awalnya, IBM membuat Token Ring sebagai pengganti untuk teknologi Ethernet (IEEE 802.3) yang merupakan teknologi jaringan LAN paling populer. Meskipun Token Ring lebih superior dalam berbagai segi, Token Ring kurang begitu diminati mengingat beaya implementasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Ethernet.

Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.

Beberapa spesifikasi dan standar teknis Token Ring yang lain, seperti enkapsulasi Internet Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP) dalam Token Ring dijelaskan dalam RFC 1042.

Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari devais/peralatan satu ke devais yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Devais yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi. Devais penerima/tujuan akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.

Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.

FDDI (Fiber Distributed-Data Interface) adalah standar komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200 km.
Protokol FDDI berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token Ring, yang satu ring-nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja. Sebuah ring FDDI memiliki kecepatan 100 Mbps.

IPv6

IPv6 adalah IP versi 6 (versi 5 dialokasikan untuk mengontrol sumber daya percobaan disebut ST2 + protokol yang tidak pernah punya banyak digunakan). Itu memiliki sejumlah perubahan utama, dan beberapa pemikiran

CHARGING

Charging/pentarifan adalah pembebanan yang dikenakan pada pelanggan sebagai biaya penyewaan jasa telekomunikasi berdasarkan tipe dan layanan yang digunakan. Ruang lingkup-nya adalah untuk pembicaraan lokal,jarak pendek,jarak jauh,nasional jarak jauh,tapal batas,internasional.

NUMBERING VoIP

 

VoIP Numbering skema

Yang paling umum sistem pengamatan:
 
  • E.164: The ITU-T rekomendasi yang digunakan di PSTN
  • URI: sumber daya Universal identifier, yang digunakan di internet
  • ENUM: pengalamatan E.164 Nomor berdasarkan rencana
  • GDS: Global panggilan Skema
  • DUNDi: Distributed Universal Number Discovery


KONFIGURASI VoIP

a. Konfigurasi phone to phone Konfigurasi ini menghubungkan antara telepon dengan telepon dengan melewati jaringan IP dengan menggunakan perangkat VoIP Gateway yang berfungsi untuk melakukan konversi voice menjadi data dengan proses paketisasi dan sebaliknya

REGULASI PEMERINTAH TENTANG VoIP DI INDONESIA


1. PENDAHULUAN


Sesaat sebelum kota London diguncang oleh bom pada tanggal 7 Juli 2005 lalu, tidak banyak yang menyadari bahwa komunikasi melalui VoIP begitu sangat penting. Saat itu, jaringan telepon mobile mengalami overload sehingga komunikasi dengan keluarga dan teman hanya memungkinkan melalui VoIP. Sekelumit kejadian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bahwa keberadaan teknologi VoIP saat ini sudah saatnya lebih diperhatikan karena peranannya bisa begitu penting.